Wajo, 5 November 2025 — Lurah Sompe bersama para ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan ketua kelompok tani se-Kelurahan Sompe menghadiri undangan pelaksanaan tudang sipulung tingkat Kabupaten Wajo sebagai bentuk syukur atas hasil produksi padi musim tanam rendengan tahun 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Bupati Wajo dan berlangsung di Unit Rice Processing Complex (RPC) Anabanua, Kecamatan Maniangpajo, Rabu (5/11/2025).
Tudang sipulung merupakan tradisi musyawarah pertanian di Kabupaten Wajo yang menggabungkan unsur adat, budaya, dan evaluasi pertanian. Pada momentum ini, pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan pertanian melakukan refleksi atas capaian produksi serta menyusun langkah-langkah strategis untuk musim tanam berikutnya.
Acara tersebut turut dihadiri Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., yang memberikan arahan terkait penguatan inovasi dan teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas padi di Wajo.
Selain itu, hadir pula Wakil Bupati Wajo, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Wajo, Komandan Distrik Militer 1406/Wajo, Kepala Kepolisian Resor Wajo, Kepala Kejaksaan Negeri Wajo, Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Wajo, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, para staf ahli bupati, para asisten Setda, para kepala perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten Wajo, camat se-Kabupaten Wajo, pimpinan Perum Bulog Kabupaten Wajo, kepala desa dan lurah se-Kabupaten Wajo, ketua KTNA Kabupaten Wajo, ketua dan anggota PERPADI Kabupaten Wajo, PPL se-Kabupaten Wajo, serta ketua Gapoktan dan ketua kelompok tani se-Kabupaten Wajo.
Lurah Sompe menyampaikan bahwa keikutsertaan Kelurahan Sompe pada kegiatan ini merupakan wujud dukungan terhadap program pembangunan pertanian di Kabupaten Wajo sekaligus ajang untuk memperkuat koordinasi antara pemerintah kelurahan, kelompok tani, dan pemerintah daerah.
Pemerintah Kabupaten Wajo berharap kegiatan tudang sipulung dapat terus menjadi ruang konsolidasi bagi seluruh pemangku kepentingan pertanian untuk memastikan ketahanan pangan daerah tetap terjaga dan kesejahteraan petani semakin meningkat.
